Wew, kamu pasti menganggap penulis kalimat di atas adalah seorang yang sering gagal dalam meraih pekerjaan. Sebenernya, itu adalah kalimat saya. Saya, yang jujur saja. Tidak menyukai interview, hehehe. Kenapa? Jawabnya jelas. Karena saya bukan orang yang pandai berkata kata. Hehehe,, kilasan dalam kepala bergerak terlalu cepat, sedangkan mulut saya tidak terlampau mahir mengiringinya. Seorang kawan bilang, ada yang salah dengan tubuh saya. Dan menganjurkan agar saya melakukan check up sesekali. Ah, saya masih merasa belum waktunya pergi ke dokter. Kawan yang lain bilang, “Dee, masih aja ya lo susah ngomong.. nih (seraya menyodorkan selembar kertas dan pena). Lo tulis aja deh!” Hahahaha
Anehnya, dalam kesesatan interview itu.. Saya justru selalu saja lolos seleksi, aneh ya? Ini bukan sekali – dua saja loh, entah karena apa. Sekedar keberuntungan pemula, saya rasa. Ya, saya adalah pemula dalam segala hal.
Berdasar pengalaman itu, saya mencatat sedikit tips interview buat kamu semua:
1. Kalau bisa kamu interview di saat yang tepat. Jangan saat kamu sedang sakit, atau dalam kasus yang sering saya alami, migrain kumat. Percaya deh, kamu bakalan nggak bisa konsentrasi. Padahal, kamu harus focus. Jika memungkinkan memajukan atau mengundur jadwal wawancara, lakukan saja
2. Kalau besoknya mau wawancara, jangan begadang. Nah, yang ini saya ada banyak pengalaman. Akibat dari begadang ini yang paling kacau adalah menjawab ngaco. Bener-bener ngaco abis! Ini terjadi saat ujian semester sebenarnya. Please guys, don’t do this. Ingat lagunya bang Rhoma, ‘begadang jangan begadang….”
3. Bersikaplah santai. Tapi jangan kelewat santai. Pengalaman mengajarkan saya, agar berada di tengah tengah wilayah antara santai dan formil saja
4. Amati interviewer kamu. Saya pernah dibuat kaget, interview dengan amat sangat santai. Di Starbucks pula. Sebaliknya, kalau interviewer kamu nampak lebih formil, amannya sih kamu ikutan formil juga
5. Jaga kata kata yang keluar dari mulutmu. Interviewer bersikap santai, jangan kebawa suasana. Inget, kamu sedang interview! Dia punya hak yang lebih banyak dibanding kamu. Jangan sampai ada kata kata “gue”, “elo” keluar dari mulut kamu. Kecuali, si interviewer yang mulai duluan. Saya pernah tuh, jiaahhh udah formil bersaya saya ria. Eh taunya, pada pake gue-elo. Capee dehhh.. Tapi, melihat point sebelumnya, cari aman saja dengan berada diantaranya (ini soal etika juga lho)
6. Berpakaian cukup rapi. Hehehe, sebenernya ini paling sering saya langgar (saya terlalu menyukai T shirt dan jeans :D ). Dan, nggak selalu perlu pakai baju warna hitam putih (kayak anak SMK magang aja). Yang jelas, perhatikan aturan dan gaya tempat tujuan kerjamu itu
7. Kalau kamu tidak pernah belajar tentang bahasa tubuh. Saatnya sekarang kamu belajar. Setidaknya pelajari bahasa tubuh yang memancarkan aura positif ke sekitarmu
8. Jangan menunjukkan kebodohanmu. Ini akan membuat si interviewer makin underestimate sama kamu. Kamu bisa melihat ini dari raut wajah interviewermu. Untuk tidak melakukan ini, sebaiknya perhatikan point no. 1 – 3 di atas.
9. Apa lagi yaaa…. Ada ide? Ada yang kurang? Hehehehe. Pada dasarnya, interview adalah situasi dimana kamu menjajakan dirimu pada orang lain. So, jual lah daganganmu itu dengan cara semenarik mungkin. Tujuannya, apalagi kalau bukan agar mereka membelimu.
Celotehan di atas, hanyalah sekelumit isi pikiran saya. Akhir akhir ini, setelah melewati pelbagai interview. Mengurangi tumpukan beban di pikiran :D
Thursday, January 21, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment